Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2016

Pengakuan (Confession)

Sungguh berdosalah saya ketika surat ini tidak sampai keharibaan tuan. Tuan telah pergi mendahului saya. Berdua saya dan tuan memetik raspberry bersama, tapi tuan tidak mengijinkan saya untuk ikut pergi mendampingi tuan. Biar sama-sama di akhirat kita petik buah raspberry yang manis. Saya berdiri sendiri di tatakan batu, tempat pertama kali tuan menisbatkan sumpah matahari di senja merapi 400 sekian hari yang lalu. Tuan telah tiada dan saya hanya bersenandung dengan halusinasi tuan. Tuanku, bilakah kita bertemu setelah reinkarnasi kesekian? Mungkin saya dan tuan pernah bertemu jauh berabad-abad sebelum hari ini saya berdiri kokoh di nisan tuan. Mungkin kisah saya dan tuan pernah tercantum dalam peristiwa perang Bubat. Saya hanyalah wujud penyesalan seorang Hayam Wuruk merindukan Dyah Pitaloka yang rela membunuh dirinya sendiri demi kehormatan kerajaannya atau jauh sebelum itu? Ah sudahlah, toh akhirnya saya telah sehat kembali bahwa tuan hanyalah halusinasi saya. Kata siapa tuan tidak

~Bujang Tampan~

Samir, oh Samir... bujang tampan luar biasa tiap hari kerjamu mengaca takut ketampanan hilang binasa Tampan oh tampan... mojang mana enggan kau dapat hanya setepuk jatuhlah mereka senampan habis manis sepah disampar Harta oh harta, belum cukuplah kau berharta telah mengais wanita-wanita muda jika tibalah kau berharta kejantanan hilang, dirundung masalah   Samir, oh sekali lagi Samir... telah sampailah kau berbini bini satu kurang, dua mojang kau miliki tidak ikhlas kau jadi aki-aki Maut, oh maut... binimu banyak telah terpaut satu nyingnyong, satu manggut-manggut warisanmu jadi semrawut (Kartasura, 2 Maret 2016 dalam jimat dukun sebelah) Pantun ini terinspirasi dari keadaan masyarakat Indonesia, yang terkenal dengan sistem poligami yang penuh pro dan kontra. Tidak pernah ada satupun wanita yang ingin dimadu baik dari segi jasmani maupun rohani. Walaupun terdapat segelintir wanita yang memutuskan mau untuk dimadu, karena beberapa al